Posts

Showing posts from January, 2016

Lampisang, Pusat Kue Tradisional Aceh

Image
Rawohnanggroe | Jika Anda berekreasi ke pantai Lhoknga dan pantai Lampu’uk atau mungkin sekedar melewati Lintas Barat-Selatan Aceh tentu anda akan menyusuri Jalan Cut Nyak Dhien. Saya sarankan anda untuk dapat sejenak singgah di daerah Lampisang yang terkenal sebagai pusat jajanan kue tradisional Aceh. Surga belanja kue tradisional Aceh | Sumber: Youtube Lampisang adalah sebuah gampong di Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Selain dikenal sebagai tempat kelahirannya Cut Nyak Dhien, tapi juga terkenal dengan kue-kue tradisional khas Aceh. Di sini Anda dengan mudah mendapatkan kue-kue tradisional yang memang sudah jarang kita temui sekarang, khususnya di Kota Banda Aceh. Tidak perlu cemas di mana kita bisa mendapatkan kue-kue tersebut, karena Anda bisa dengan mudah menemukan kios-kios yang khusus menjajakan kue tradisional tersebut. Sekitar delapan kilometer perjalanan dari arah Banda Aceh, Anda akan menemukan kios-kios yang kira-kira berukuran 3x4 meter, tepat di sisi kanan da

Pusara Pahlawan Teuku Nyak Arief

Image
Rawohnanggroe | Teuku Nyak Arief, sekilas ketika mendengar nama itu langsung akan teringat nama sebuah jalan yang ada di Kota Banda Aceh yaitu jalan utama menuju kampus Universitas Syiah Kuala. Senada dengan Asmarizal seorang mahasiswa di Darussalam; “Saya tahunya T. Nyak Arief itu nama jalan di Darussalam, tentang siapa dia itu saya kurang tahu”.  Gapura Makam T. Nyak Arief | Foto: Khairil Teuku nyak Arief adalah seorang pahlawan Nasional Indonesia. Beliau lahir di Ulee Lheue, Banda Aceh pada tanggal 17 Juli 1899. Nyak Arief pernah menempuh pendidikan SD di Banda Aceh, Kweekschool (Sekolah Para Raja) di Bukit Tinggi dan Osvia (Sekolah Pamong Praja) di Serang, Banten, Jawa Barat. Memang tidak banyak yang tahu tentang Pahlawan Nasional satu ini, padahal cukup banyak jasa dan pengorbanannya untuk Bangsa. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan sejarah dan kurangnya kesadaran akan pentingnya menghargai jasa pahlawan baik dikalangan akademis maupun masyarakat kita. Ada satu bukti

Melaju di Lingkar Laut Tawar

Image
Rawohnanggroe | Matahari hampir mencapai pucak. Sedang cuaca masih sendu merayu di sekitar Kota Takengon 1 Februari  2015. Sayab-sayap kabut menutupi hampir seluruh cakrawala laut tawar. Hari itu sebuah pengalaman seru terukir. Berkesempatan mengitari danau terbesar di Aceh merupakan pengalaman baru. Kabut tipis di atas Laut Tawar | Foto: Khairil Perjalanan bermula dari pusat kota. Setelah dibuai pagi yang sejuk, sekitar pukul 10:50 WIB motor mulai melaju menuju ke destinasi pertama. Dengan menggunakan dua kenderaan dan beranggotakan lima orang, Aku, Akmal, Ratna, Rauzah dan Lizan. Kami memilih jalur utara, bukan karena apa melainkan ada sebuah objek wisata yang melegenda di sana. Hujan rintik-rintik mulai menemani perjalanan. Anggap saja ini sebagai sebuah acara penyambutan dari langit agar perjalanan kami selamat dan menyenangkan. Tak lama meluju dipinggiran pengunungan menghijau, jalanan mulai menanjak. Panorama pun mulai menggoda mata, hingga kami tak tahan segera menyalurka