Venesia Mini dari Aceh

Rawohnanggroe | Berkeliling Aceh ke lintasan pantai Barat-Selatan Aceh memang akan memberi pengalaman baru. Mengingat daerah ini terbentang sangat luas dengan berbagai kultur dan aktivitas masyarakat yang bisa ditemui.
Perumahan Kuala Bubon | Foto: Khairil

Kontur wilayah ini didominasi oleh dataran rendah yang luas, hutan, rawa-rawa dan pantai siap disuguhkan pada pengunjung. Terdapat perbukitan dan pegunungan yang bisa dilalui, seperti Geurutee, sekitar Calang, Trans Nagan, Tapaktuan, Gunong Kapoe dan Subulussalam.

Kota-kota di pantai Barat-Selatan Aceh masih tergolong kecil. Penduduknya pun jarang, namun pasca tsunami melanda Aceh pada 2004 silam, banyak kota yang mulai menampakkan perkembangan pesat. Hal ini tak lepas dari makin bagusnya sarana transportasi, baik darat, laut maupun udara.

Dari sekian banyak daerah, ada sebuah pemukiman yang memiliki keunikan tersendiri. Namanya Kuala Bubon, di Kecamatan Samatiga, Aceh Barat. Tidak seperti pemukiman lain di Aceh yang umumnya berada di sekitar pantai, sungai dan lembah-lembah. Di sini rumah warga berada di perairan dan rawa-rawa. Tiang-tiangnya terpancang rapi dan setiap rumah terhubung jalanan kayu.

Kuala Bubon adalah sebuah pemukiman kecil berdekatan dengan laut dan muara. Kawasan ini pernah benar-benar hilang saat tsunami 2004 silam. Kini, sudah banyak perkembangan yang terlihat. Selain sebuah jembatan terpanjang di pantai Barat-Selatan Aceh, pelabuhan penyeberangan pun tengah disiapkan, yang nantinya akan melayani rute Meulaboh-Sinabang.

Di Kuala Bubon ada banyak rumah yang posisinya bertengger di atas air. tak jauh dari jejeran rumah banyak bersandar perahu nelayan. Warganya kebanyakan menggantungkan hidup pada laut, berprofesi sebagai nelayan. Bagi yang penasaran dengan keramahan penduduk, pengunjung dapat langsung berinteraksi dengan masyarakat dan mencoba serunya menjelajahi perumahan yang berada di atas perairan.

Dulu, untuk menuju Meulaboh maka harus menggunakan jasa perahu penyeberang. Namun sekarang sudah ada jembatan penghubung. Dari atas, penguna jalan dapat melihat dengan leluasa perumahan penduduk yang berjejer rapi di atas air. Di sekitar juga terlihat hutan rawa yang menghijau sepanjang tahun, dan di barat terhampar lautan luas.


Tak jauh dari perumahan, ada pantai rimbun yang ditumbuhi cemara-cemara. Sejumlah warung pun sudah ada. Cobalah duduk di sana dengan memesan kelapa muda, dan nikmati sejenak deburan gelombang.

Kuala Bubon merupakan sentra perikanan Aceh Barat, maka tak heran ada banyak kios yang menjual eungkot masen. Bagi yang menggemarinya, pengunjung bisa memilih sesuai keinginan. Tersedia ikan teri, udang sabu, tongkol, kerapu, cumi, gurita dll. Bawa pulanglah sebagai oleh-oleh.


Di Aceh tidak ada tempat lain yang serupa dengan keunikan seperti ini, mungkin tidak berlebihan jika saya menyebut Kuala Bubon dengan julukan “Venesia mini dari Aceh”. Na bantah?![]

Baca lagi: Kota Tauhid Tasawuf

Popular posts from this blog

Mengintip Tiga Pantai Bakongan Timur

Gunong Trans, Kehijauan Sejauh Mata Memandang

Keindahan Pantai Batee Puteh di Meukek

Di Aceh, Menikah dan Khitanan "Harus" Berinai